Skip to main content

Gempa Susulan Hualien Masih Terasa, Kementerian Kebudayaan Berlanjut Menginventarisir Kerusakan Aset Budaya

  • Tanggal:2024-04-15
Gempa Susulan Hualien Masih Terasa, Kementerian Kebudayaan Berlanjut Menginventarisir Kerusakan Aset Budaya

Gempa 7,2 magnitudo di sekitar perairan lepas Hualien terjadi pada tanggal 3 April 2024, pada kesempatan pertama Kementerian Kebudayaan segera menginventarisir situasi kerusakan aset budaya nasional. Hingga 4 April 2024 sore hari, pendataan aset budaya nasional yang mengalami kerusakan terakumulasi 59 situs, mencakup 13 situs peninggalan kuno nasional, 17 situs peninggalan kuno kabupaten/kota, 27 situs bangunan bersejarah, 1 lanskap budaya dan 1 situs bangunan pemukiman. 


Kementerian Kebudayaan menjelaskan, 59 situs peninggalan kuno yang mengalami kerusakan akibat gempa yang berpusat di Kabupaten Hualien termasuk 4 situs peninggalan kuno kabupaten termasuk “Ji’ An Qingxiu Temple (吉安慶修院)” dan Taman Budaya dan Industri Kreatif Hualien (sebelumnya adalah pabrik arak “Hualien Distillery”), 9 situs bangunan bersejarah dan 1 situs bangunan pemukiman yang mengalami kerusakan. Wilayah Taitung yang terletak bersebelahan juga terdapat 2 situs bangunan bersejarah yang mengalami kerusakan karena bencana, termasuk situs bersejarah perapian “Wan’an Brick Kiln (萬安磚窯)”.


Wilayah lainnya juga ada situs peninggalan kuno nasional seperti “ Luzhou Lee Family Historic Estate (蘆洲李宅)” dan “Lin Family Mansion and Garden (林本源園邸)” yang terletak di Kota New Taipei. 


Kementerian Kebudayaan menyampaikan, Menteri Kebudayaan Shih Che kemarin pada kesempatan pertama menginstruksikan Biro Warisan Budaya untuk melakukan survei kerusakan aset budaya akibat bencana. Terlebih dulu Biro Warisan Budaya meminta bantuan dari tim nasional layanan profesional di setiap wilayah dan dinas kebudayaan pemerintah kabupaten/kota, juga telah mengundang kalangan akademis dan pakar meninjau situs peninggalan nasional yakni “Luzhou Lee Family Historic Estate (蘆洲李宅)” dan Lukang Tianhou Temple (鹿港天后宮) untuk menginventarisir kerusakan yang terjadi akibat bencana.


Kementerian Kebudayaan menekankan, pihaknya akan mengundang Biro Warisan Budaya dalam masa jabatan tersingkat untuk menyelesaikan survei kerusakan yang terjadi akibat bencana, mengusung program perbaikan dan revisi anggaran yang diperlukan, Kementerian Kebudayaan akan menyuntikkan dana program khusus dan mempercepat tugas pemulihan.