Skip to main content

Pelukis Kuo Hsueh-hu

  • Tanggal:2024-01-04
Pelukis Kuo Hsueh-hu dan keluarganya

Kuo Hsueh-hu (郭雪湖) adalah salah seorang pelukis Taiwan terpenting dan yang paling representatif. Dengan nama asli Kuo Chin-huo (郭金火), ia dilahirkan pada tahun 1908 di Dadaocheng Taipei dan ibu Chen Shun (陳順) yang membesarkannya karena ayahnya meninggal di saat Kuo Hsueh-hu berusia 2 tahun. Menjalani kehidupan yang sulit, Chen Shun harus mencari nafkah sendiri untuk membesarkan 3 anaknya, Kuo Hsueh-hu sebagai satu-satunya laki-laki dalam keluarganya, sehingga ia lebih diutamakan dalam keluarganya. 


Kuo Hsueh-hu masuk ke Sekolah Umum Rixin pada tahun 1917, saat duduk di kelas 3 Sekolah Dasar, dengan bimbingan gurunya Chen Ying-shen (陳英聲), Kuo Hsueh-hu mulai berlatih teknik melukis dengan tinta dan cat air berwarna. Demi Kuo Hsueh-hu bisa melukis, Chen Shun berupaya keras untuk mencari uang agar anak laki-lakinya dapat membeli peralatan dan bahan-bahan melukis yang harganya sangat mahal. Setelah lulus dengan prestasi yang bagus, Kuo Hsueh-hu berhasil masuk ke Taipei Industrial School (sekarang adalah National Taipei University of Technology/NTUT), dikarenakan tidak cocok dengan hobinya maka cuti kuliah dan hanya di rumah saja.


Diperkenalkan oleh Chen Shun, pada tahun 1924 Kuo Hsueh-hu magang di galeri lukisan Tsai Hsueh-shi (蔡雪溪). Oleh Tsai Hsueh-shi mengganti nama “Kuo Chin-huo (郭金火)” dengan nama baru menjadi “Kuo Hsueh-hu”, yang merupakan titik balik paling penting dalam kehidupannya. Di galeri lukisan Kuo Hsueh-hu mendapat banyak pengalaman memadukan teori dan praktik, melengkapi dirinya dari kekosongan yang tidak pernah didapatkan selama belajar di sekolah seni. 


Pemerintah kolonialisasi Jepang menggelar “Taiwan Fine Arts Exhibition”(Pameran Seni Rupa Taiwan) pertama pada tahun 1927, Kuo Hsueh-hu dengan “Waterfall in the Pine Valley” bersama Chen Chin (陳進) dan Lin Yu-shan (林玉山), kaum muda berusia 20 tahun yang berbakat terpilih, bahkan setelahnya mendapat sebutan “Tiga Pemuda dalam Pameran Seni Rupa Taiwan”. Selang satu tahun Kuo Hsueh-hu kembali dengan karyanya “Scenery Near Yuan Shan” masuk dalam “pilihan yang direkomendasikan” pameran Taiwan yang kedua, selanjutnya selama 10 tahun berturut-turut terpilih masuk, bahkan sampai mendapat kehormatan tertinggi langsung terdaftar dalam “bebas sensor”. Kekhususannya adalah menggunakan apa yang sekarang disebut dengan Nihonga melukiskan miniatur kehidupan, membangkitkan tren “Aliran Hsueh Hu” yang dapat disebut sebagai pelopor aliran lukisan Taiwan.


Kuo Hsueh-hu yang terpilih dalam pameran Taiwan secara terus menerus, ia kembali berguru kepada pelukis Jepang Gobara Koto, yang juga sangat mengagumi karya-karya yang halus dan elegan dari Kuo Hsueh-hu, ia menyarankan Kuo Hsueh-hu, “Harus bersikeras untuk menjadi pelukis profesional.” Gobara Koto juga menjodohkan muridnya Lim O-khim kepada Kuo Hsueh-hu. Setelah menikah, Lim O-khim demi suaminya melepaskan karir melukis yang telah dirintisnya, menjadi ibu rumah tangga, agar Kuo Hsueh-hu tidak perlu khawatir.


“Pameran Seni Seluruh Taiwan” pertama yang digelar di Taipei Zhongshan Hall pada tanggal 22 Oktober 1949, terbagi atas 3 bagian yaitu lukisan dalam negeri, lukisan ala barat dan seni ukir, dikatakan bahwa pada saat itu Presiden Chiang Kai-shek dan Soong May-ling yang datang ke Taiwan juga memuji lukisan karya Kuo Hsueh-hu. Kemudian Partai Kuomintang mengambil alih Taiwan pada tahun 1949, mulailah terjadi kontroversi lukisan tradisional Tiongkok, Nihonga dari Kuo Hsueh-hu dipandang oleh pejabat pemerintah Kuomintang sebagai lukisan Jepang sehingga status seninya turun drastis, dapat dikatakan sebagai penindasan terhadap pelukis lokal Taiwan.


Tahun 1955, Kuo Hsueh-hu memutuskan untuk melepaskan pekerjaan konsultasi pameran dengan pendapatan yang stabil ini, alasan utama adalah pada saat menyelenggarakan pameran selalu mendapat campur tangan kekuatan dari luar. Kuo Hsueh-hu yang tidak menyerah pada kesulitan, pada tahun 1964 ia ke Jepang dengan alasan melakukan studi banding, kemudian tinggal di Jepang. Di mata orang Jepang, “Pameran Taiwan” tidak sebagus “Pameran Kaisar” (The Japan Fine Arts Exhibition), perkembangan karir Kuo Hsueh-hu di Jepang pada awalnya sangat tidak lancar, kehidupannya baru stabil setelah menerima bantuan sanak keluarga dan uluran tangan Tionghoa perantau.


Sehubungan dengan anak-anaknya meneruskan pendidikan di Amerika Serikat, pada tahun 1974 Kuo Hsueh-hu juga pindah ke kawasan teluk Amerika Serikat. Kuo Hsueh-hu yang menetap di Amerika Serikat masih meneruskan kegemarannya melukis, bahkan selalu membawa pensil dan buku sketsa saat keluar rumah. Meskipun ia tinggal di luar negeri, tetapi kampung halaman tetap menjadi tempat yang paling dicintai, terus berkarya dengan tema Taiwan pada ragam sketsa di tangannya.


Sunny Kuo, anak laki-laki kedua Kuo Hsueh-hu menuliskan biografi “Home Gazing” untuk sang ayah. Sunny Kuo menyampaikan, yang paling dirindukan dalam hati Kuo Hsueh-hu pada masa tersebut tidak menetap di Taiwan untuk berkontribusi bagi dunia seni Taiwan, “Lukisan ayah tentang Jepang, Daratan Tiongkok, Benua Eropa dan Amerika Serikat, tetapi yang paling dirindukan adalah kampung halamannya.”


Pada tahun 2008, di usia 99 tahun Kuo Hsueh-hu mendapatkan Penghargaan Budaya dari Yuan Eksekutif Taiwan, pada tahun yang sama juga menggelar pameran “Seratus Tahun Kuo Hsueh-hu”. Kuo Hsueh-hu menghembus napas terakhir , tutup di usia 104 tahun pada tanggal 23 Januari 2012 di San Francisco, Amerika Serikat.