Skip to main content

Pemain Perkusi Terkemuka – Ju Tzong-ching

  • Tanggal:2023-02-24
Pemain Perkusi Terkemuka – Ju Tzong-ching

Nama Ju Tzong-ching tercantum dalam daftar Hall of Fame dari Percussive Arts Society (PAS) tahun 2016, menjadikannya sebagai orang Asia kedua yang mendapat kehormatan ini, musisi Keioko Abe pemain Marimba yang berasal dari Jepang yang menjadi orang Asia pertama menerima kehormatan ini jauh sebelumnya pada tahun 1993. Ju Tzong-ching telah berkecimpung dalam pendidikan dan promosi musik selama beberapa dekade, menyisipkan musik perkusi ke dalam masyarakat Taiwan dan mempromosikan Taiwan menjadi pusat pengembangan perkusi dunia. Ju Tzong-ching pendiri orkestra perkusi kreatif dalam memadukan elemen tradisional dan modern, musik ala barat dan timur, serta sebelumnya juga pernah menampilkan karya kreatif yang diinspirasikan dari musik gamelan.


Semula Ju Tzong-ching menekuni jurusan musik tiup di Sekolah Tinggi Taiwan (sekarang Universitas Negeri Kesenian Taiwan), atas saran dan dorongan dari gurunya, Ju Tzong-ching beralih ke jurusan perkusi. Ju Tzong-ching menjadi pemain utama perkusi National Taiwan Symphony Orchestra pada usia 24 tahun. Pada tahun 1980 Ju Tzong-ching melanjutkan pendidikannya di Akademi Musik Nasional Vienna (Hochschule für Musik und Darstellende Kunst Wien) berguru dengan Profesor Walter Veigl dan mantan ketua musik perkusi orkestra simfoni Vienna, Richard Hochrainer. Ju Tzong-ching meraih diploma sebagai pemain musik dengan prestasi tertinggi pada tahun 1982, menjadikannya sebagai orang Taiwan pertama yang meraih diploma ini.


Setelah menyelesaikan studi dan pulang kembali ke Taiwan, ambisi Ju Tzong-ching terhadap musik perkusi, mendapat undangan dari profesor Ma Shui-long dari Taipei National University of the Arts untuk mempromosikan musik perkusi. 

Di saat musik perkusi di Taiwan masih belum berkembang bagaikan padang gurun, “Grup Perkusi Ju” terbentuk pada pada Januari 1986 dan menjadi orkestra berorientasi pada musik perkusi pertama di Taiwan. Beragam pertunjukan yang ditampilkan Ju Tzong-ching, mulai pertunjukan kuil di depan jalan dan gang maupun panggung pertunjukan resmi. Ju Tzong-ching juga sempat diundang untuk tampil dalam acara “Variety 100” yang dipandu oleh Chang Hsiao-yen yang tenar pada tahun 1990an. Ini merupakan pertama kali grup kesenian tampil dalam studio televisi, membuat banyak penonton mulai tertarik untuk menyaksikannya secara langsung di gedung teater, bahkan sejak saat itu mulai bermunculan grup musik yang mencoba menirunya.


Sejak tahun 1993 Ju Tzong-ching berturut-turut menyelenggarakan Festival Perkusi Internasional Taiwan (Taiwan International Percussion Convention, TIPC), Lompatan Grup Perkusi, dan Kamp Perkusi Musim Panas Internasional Taipei (Taipei International Percussion Summer Camp/TIPSC), mempromosikan perkusi ke dunia, hampir semua musisi perkusi ternama dunia sudah pernah datang ke Taiwan. Perjuangan keras Ju Tzong-ching selama bertahun-tahun telah menjadikannya sebagai grup perkusi Ju menjadi populer dan berkelas internasional.


Ju Tzong-ching menjabat sebagai Rektor Universitas Kesenian Negeri Taipei sejak tahun 2006. Selama menjabat sebagai rektor, dengan pemikiran inovatif dan tegas dalam membimbing para guru dan siswa dalam membangun Universitas Kesenian Negeri Taipei menjadi universitas kesenian yang berkelas dunia, menjadikannya sebagai platform dialog tingkat tinggi antara Taiwan dan dunia. Ju Tzong-ching menjadi sutradara utama dalam upacara pembukaan dan penutupan Kaohsiung World Games pada tahun 2009, memimpin seluruh guru dan siswa untuk turut andil dan berkreasi dalam kegiatan ini, menampilkan bentuk pertunjukan yang benar-benar baru. Pada tahun 2017 Ju mengambil alih sebagai jabatan ketua Pusat Seni Pertunjukkan Nasional (National Performing Arts Center/NPAC), selama menjabat ia menerapkan pengelolaan seni yang profesional, memimpin 3 museum dan 1 tim (National Theater and Concert Hall Taipei, National Taichung Theater, National Kaohsiung Center for the Arts, dan National Symphony Orchestra) dan menampilkan pertunjukan seni kepada dunia, bersama menghadapi pencegahan, pemulihan, dan revitalisasi terhadap pengaruh pandemi yang melanda dunia.


Semangat dari Ju Tzong-ching dalam mengapai keunggulan artistik membuatnya berhasil meraih penghargaan Kesenian Nasional ke-4 pada tahun 2000, mendapatkan penghargaan pendidikan seumur hidup dari  Percussive Arts Society (PAS) pada tahun 2009. Dengan kontribusi yang luar biasa di bidang perkusi, pendidikan seni, manajemen teater dan lainnya, Ju Tzong-ching dianugerahi Penghargaan Budaya Yuan Eksekutif Ke-39.  


Sebenarnya peranan perkusi dalam orkestra hanya sebagai pelengkap, melalui perjuangan yang tiada henti-hentinya yang diupayakan grup perkusi Ju, semula diposisikan di pinggir panggung kini berpindah hingga ke bagian tengah panggung. Ju Tzong-ching yang tidak pernah melupakan niat awalnya, bersikeras tampil di bawah sorotan lampu panggung, melambai dan mengayuhkan pukulan perkusi yang mengetarkan hati setiap orang.