Skip to main content

Kampung Pelangi

  • Tanggal:2023-03-10
Kampung Pelangi

Seorang penghuni perkampungan veteran Huang yung-fu (黃永阜) melukisi rumah tua yang siap dibongkar, membuat tempat ini menjadi kampung pelangi yang dikenal sebagai obyek wisata populer internasional. Huang Yung-fu mendapat julukan sebagai Kakek Pelangi menggunakan kuasnya menyuntikkan kehidupan baru untuk perkampungan ini, satu per satu gambar kekanak-kanakan yang lucu dengan warna yang berani dan hidup, sebelumnya perkampungan ini pernah disebut sebagai kota hantu kemudian berubah menjadi obyek wisata terkenal di dunia. Tempat ini juga mengingatkan orang akan pemukiman Kampung Pelangi di Jawa, Indonesia di mana penduduk setempat bahu-membahu merenovasi dan mengecat rumah mereka dengan warna-warni yang cerah.


Perkampungan veteran pelangi atau Kampung Pelangi adalah taman seni pelangi dengan bangunan bergambar yang terletak di gang kecil sepanjang hampir 50 meter di dusun Chunan, distrik Nantun, kota Taichung. Tembok rumah bergambar orang, burung kecil dan kerbau, pada bagian permukaan jalan juga dihiasi dengan warna-warni pelangi, bunga dan kata-kata ucapan restu. 


Selama bertahun-tahun, imajinasi pelukis Kampung Pelangi Huang Yung-fu yang tak terbatas menciptakan aneka macam karya lukisan penuh warna seperti jenis unggas, binatang dan manusia yang menghiasi rumah yang tersisihkan. Pada sisi kiri-kanan tembok bangunan digambari dengan totem-totem yang lucu, corak pewarnaan yang berani dan hidup, berorientasi pada warna merah muda dan biru muda. Pada bagian permukaan jalan berubah menjadi pelangi yang indah, sedangkan garis dan corak warna gambar orang di tembok yang kekanak-kanakan seperti cipratan dari ember cat, keunikan gambar yang membagikan keceriaan bagi kampung kecil ini dan turis pengunjung.


Huang Yung-fu lahir pada tahun 1924, setelah pensiun dari kemiliteran pada tahun 1979, ia membeli rumah (beralamatkan jalan Chunan gang 56 nomor 25) yang sekarang ini adalah Kampung Pelangi. Untuk menghilangkan rasa jenuh maka sejak Agustus 2008 ia mulai menggambar, tak disangka lukisannya disukai dan membuatnya semakin bersemangat untuk melukis. Berkat hubungannya dengan tetangga yang rukun, para penghuni lainnya mengizinkan Huang Yung-fu mengoreskan kuas warnanya di tembok, jendela, pintu bahkan penutup selokan besi, seluruh rumah dan jalan di kampung ini dipenuhi dengan lukisannya. Gaya lukisan inovatif yang berkesan eksotis dan fantastis membuat perkampungan veteran pelangi menjadi daya tarik yang dipenuhi gaya kekanak-kanakan dan aneka warna.


Pada tahun 2010, profesor dan mahasiswa dari Universitas Ling Yung dan Hungkuang secara tak sengaja menemukan dan tertarik dengan ekspresi gambar yang natural dan lucu. Mahasiswa Charles Tsai mengajak dosen pengajar dan mahasiswa dari dua universitas besar ini untuk terjun dalam aksi “penyelamatan Kampung Pelangi”, bersama mengajukan permohonan kepada pemerintah kota Taichung untuk melestarikan bagian yang tak terduga dari warisan budaya. Ketika berita ini tersebar luas, Huang Yung-fu  mulai dikenal sebagai “Kakek Pelangi”. Meskipun bangunan rumah tidak berkualifikasi untuk menjadi warisan budaya akan tetapi “Taman Seni Pelangi” inilah yang berharga untuk dilestarikan.


Huang Yung-fu mengayunkan kuasnya menggambar di sepanjang gang, beberapa gambar dan nada warna indah terlihat sangat hidup, juga menjadi topik yang marak dibicarakan di sosial media, setiap tahun menarik hampir jutaan wisatawan menyambangi lokasi ini. Kampung Pelangi  pernah terpampang dalam daftar “10 Tempat Yang Paling Instagrammable di Taiwan” yang didata British Travel dalam website “Culture Trip”, terpilih sebagai “destinasi yang paling diminati untuk berfoto oleh netizen Jepang” dari survei agen perjalanan Jepang H.I.S, masih tercantum dalam “secret marvels of the world” penilaian dari buku panduan perjalanan Lonely Planet sebagai tempat yang patut dikunjungi.


Di balik semua itu, hak kepemilikan Kampung Pelangi cukup kompleks, lokasi ini berdekatan dengan kampung Mazu II, kampung Taimao V, kampung Gancheng VI. Walaupun berdekatan dengan kampung Mazu II dan dikelompokkan menjadi lingkungan setempat, tetapi bukan cakupan kampung veteran, tidak termasuk kampung veteran seperti beberapa kampung yang disebutkan di atas, lahan Kampung Pelangi dengan hak kepemilikan atas nama beberapa pihak di antaranya Kementerian Pertahanan, Badan Irigasi Dewan Pertanian dan milik perorangan.


Ketiga kampung tersebut dibongkar pada tahun 2000 hingga 2004 demi mematuhi kebijakan pembangunan yang dicanangkan pemerintah kota Taichung dan kawasan tersebut menjadi jalan raya zona peremajaan. Dikarenakan hak kepemilikan Kampung Pelangi yang kompleks maka "Proyek Perencanaan Awal Kelayakan Perubahan Lahan Kosong Perkampungan Veteran” pemerintah kota Taichung diselesaikan pada November 2005, serta mendorong masyarakat ikut andil dalam rencana peremajaan kota.


Saat ini sebagian besar penghuni telah berpindah, hanya tersisa Kakek Pelangi Huang Yung-fu dan istri yang masih menghuni di Kampung Pelangi. Hingga kini Kampung Pelangi masih eksis dan satu per satu karya lukisan kakek Pelangi senantiasa merekah.