Beberapa hari yang lalu Festival Film Internasional Rotterdam (IFFR) mengumumkan daftar nama karya-karya yang masuk dalam nominasi tahun 2024 dan film dokumenter klasik “Emperor's Adventures in Hsi Hu (乾隆遊西湖)” berhasil terpilih dalam unit film klasik Cinema Regained, dengan demikian para pencinta film Eropa dapat menyaksikan karisma maha guru dalang wayang potehi dari Taiwan.
Institut Film dan Audiovisual Taiwan (TFAI) mengemukakan, unit film klasik Cinema Regained dalam Festival Film Internasional Rotterdam (IFFR) difokuskan pada topik yang berkaitan dengan karya klasik yang telah direstorasi, film dokumenter budaya dan film warisan. Dalam IFFR kali ini terdapat 46 karya yang terpilih, termasuk “The Great White Tower (Shiroi Kyotō) ”, karya dari master film sosialis Jepang Satsuo Yamamoto.
Ketua Pelaksana Institut Film dan Audiovisual Taiwan (TFAI) Louis C. Lee (李智仁) menyampaikan, “Emperor's Adventures in Hsi Hu” adalah film dokumenter karya dari Sutradara Liu Yi-hung(劉議鴻) dirilis tahun 1994, selain mendokumentasi drama klasik dari “I Wan Jan Puppet Theater (亦宛然掌中劇團)” dengan sempurna, juga merekam maha guru dalang wayang potehi Li Tien-lu memasuki panggung wayang, menjadi adegan pada akhir drama yang sangat bernilai. Film negatif (klise) berukuran 35mm menjadi bahan yang direstorasi dan dikonversi ke bentuk digital dengan spesifikasi 4K, film ini sangat berharga.
Li Tien-lu yang dilahirkan dari keluarga seniman wayang potehi, pada tahun 1932 merintis sanggar “I Wan Jan Puppet Theater”, selama bertahun-tahun ia berupaya membangun landasan yang kuat, ia sangat menguasai aksen dialek Minan sehingga beberapa tahun terakhir dia mendapat undangan sebagai bintang tamu untuk melakoni berbagai film diantaranya “Dust in The Wind (戀戀風塵)” dan “A City of Sadness (悲情城市)”.
Festival Film Internasional Rotterdam (IFFR) akan berlangsung mulai 25 Januari – 4 Februari 2024, ada 3 film Taiwan yang berhasil masuk nominasi dalam festival kali ini, selain “Emperor's Adventures in Hsi Hu (乾隆遊西湖)”, masih ada film “Who'll Stop the Rain (青春並不溫柔)” karya Sutradara Su I-hsuan(蘇奕瑄) dan film “When The Wind Rises (下風處)” karya Sutradara Chen Hung(陳浤), mengharapkan agar kekuatan lunak budaya Taiwan dapat terus berkembang di kancah internasional.
(Foto milik TFAI)