Acara pemberian Penghargaan Grammy ke-66 digelar di Los Angeles, Amerika Serikat pada tanggal 4 Februari 2024, kali ini ada 2 tim desainer Taiwan masuk nominasi untuk kategori penghargaan kemasan album terbaik, terbagi atas tim kolaborasi antara Yu Wei (于薇), Li Jheng-han (李政瀚), dan Chang Yu-chung (張育鐘) mendesain album “Migration (遷徙)” untuk penyanyi lagu dialek Hakka Leaf Yeh’s (葉穎). Yang kedua adalah Cheng Hsing-hui (鄭星慧) yang mengadopsi perpaduan seni kertas dengan keunikan alat musik untuk mendesain album “Ensemble Candenza 21’ (即興貳拾壹), nama album sama dengan nama kelompok musiknya. Akademi Taiwan dari Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taipei di Los Angeles menggelar konferensi pers tentang pengenalan karya dari 2 tim ini yang masuk nominasi Penghargaan Grammy pada tanggal 2 Februari 2024.
Kepala Akademi Taiwan Chien Teh-yuan (簡德源) mengatakan, Penghargaan Grammy adalah salah satu anugerah musik yang cukup berpengaruh di dunia, melalui kemahiran mendesain kemasan album yang dibuat tim desain Taiwan, menampilkan perpaduan yang paling harmonis antara indera pendengaran dan indera penglihatan, karya diantaranya banyak karya yang menarik perhatian para juri dan membuktikan kekuatan lunak Taiwan dalam karya desain mendapat pengakuan internasional pada level tertinggi.
“Album Migration (遷徙)” yang didesain dari kolaborasi Yu Wei (于薇), Li Jheng-han (李政瀚), dan Chang Yu-chung (張育鐘), berawal dari “komunikasi antara keluarga dan alam semesta”, perlu sorotan cahaya untuk menemukan tulisan pada halaman lirik lagu dan perpaduan ilustrasi, perlu memutarkan musik baru bisa menemukannya, maka diperlukan kesabaran yang diiringi dengan rasa penasaran layaknya perlu waktu untuk menjajaki saat menjalin hubungan dengan orang lain.
Desainer album “Cadenza 21' (即興貳拾壹)”, Cheng Hsing-hui (鄭星慧) yang terkenal dengan desain seni kertas yang unik, beberapa kali terseleksi dalam banyak acara internasional, untuk menyesuaikan album kali ini dengan musisi berbagai bidang dan cara berkreasi yang unik, ia mengambil potongan gambar bagian dari alat musik tradisional seperti Erhu, Pipa dan lainnya. Seni kertas disulap menjadi geometri, mengadopsi buku 3-dimensi yang dipadukan dengan model “lipatan Orihon” untuk mengekspresikan musik modern dunia.