Untuk perdana “South Taiwan Film Festival” diundang untuk berpartisipasi dalam “Asian Independent Film Festival”, menayangkan 3 buah film pendek yang mendapatkan penghargaan. 3 film tersebut adalah “There (入世)”, “The Darkest Night (鐵樹開了花)”, dan “Night is Young (夜更)” dengan masing-masing sutradara berasal dari Taiwan, Malaysia, dan Hongkong.
Film pendek “There” menceritakan seorang perawat yang berasal dari Indonesia mengikuti ritual pemakaman, dalam film mengisahkan seorang kakek yang meninggal tetapi tidak ada satu anakpun yang datang mengantar kepergiannya, adegan menyedihkan ini bukan kisah yang dibuat-buat, melainkan kisah nyata yang terjadi di kampung halaman sutradara Wu Yu-fen(吳郁芬).
Film “The Darkest Night” diangkat berdasarkan pandangan anak-anak yang masih samar, mengekplorasi sekolah dasar berbahasa Mandarin yang terancam ditutup karena kebijakan satu bahasa di Malaysia.
Sedangkan “Night is Young” mengisahkan yang dialami seorang supir taksi di masa unjuk rasa RUU Ekstradisi, perjalanan mengantar seorang siswi dan dua aktivis yang melakukan aksi demonstrasi, ini menonjolkan keberanian dan keyakinan warga Hongkong.
Tiga film pendek peraih penghargaan dalam bahasa Mandarin, Taiyu, Kanton, Malaysia dan Indonesia menceritakan kelompok rentan di kawasan yang berbeda di Asia, serta kemungkinan untuk menggapai harapan dan kebangsaannya.
Direktur Artistik “South Taiwan Film Festival”, Joe Huang (黃柏喬) mengatakan, “Taiwan sudah memiliki reputasi di dunia internasional, banyak orang asing yang pernah datang ke Taiwan, tetapi kesan kebanyakan orang terhadap Taiwan berhenti hanya di Taipei. Melalui film lepas ini orang-orang dapat melihat sisi lain dari perkampungan sederhana dan imigran baru di Taiwan.