Skip to main content

Berbagi Ide Kreatif Taiwan Menjadi Sorotan di Pameran Buku Mandarin Bookfest Malaysia

Berbagi Ide Kreatif Taiwan Menjadi Sorotan di Pameran Buku Mandarin Bookfest Malaysia

Pameran Buku Mandarin Bookfest Malaysia ke-18 mendapat sambutan baik dari pembaca Singapura dan Malaysia. Dalam pameran tahun ini selain buku terjemahan ke dalam Bahasa Mandarin “The Asian Renaissance” karya dari Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mendapat sorotan, juga acara berbagi ide kreatif dari penulis Taiwan Tai Chen-chih (戴晨志), Chang Man-chuan (張曼娟), Huang Shan-liu (黃山料) dan lainnya juga menarik perhatian. 


Pameran Buku Mandarin Bookfest Malaysia ke-18 yang berlangsung tanggal 6 – 14 April 2024 di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), tema utama pameran buku tahun ini adalah “Seratus Tahun Pohon Manusia” yang mengandung arti untuk mengembangkan bakat bakat seseorang tidak dapat dicapai dalam waktu semalam, melainkan membutuhkan upaya jangka panjang. 


Untuk penulis Taiwan, Manajer Divisi Pembelian Popular Bookstore Malaysia, Joann See (施慧儀) mengatakan bahwa paviliun Taiwan selalu menjadi pusat perhatian pasar buku Mandarin setiap tahunnya, dalam pameran buku tahun ini selain berbagi ide kreatif dari Tai Chen-chih (戴晨志), Chang Man-chuan (張曼娟) dan penulis ternama lainnya, juga ada Huang Shan-liu (黃山料), Peter Su (蘇世豪) dan penulis era baru lainnya yang bertukar pandangan dengan para pembaca buku Mandarin.  


Pameran buku tahun ini juga secara khusus menghadirkan “The Asian Renaissance” karya klasik Anwar Ibrahim yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Mandarin. Buku ini adalah buku berbahasa Inggris karya dari Anwar Ibrahim pada tahun 1996 saat beliau menjabat sebagai wakil perdana menteri Malaysia, menguraikan cita-cita dan visi  Renaisans (abad pembaharuan) dan Kebangkitan Asia, agar semakin banyak orang dapat lebih memahami dan melihat bagaimana pemikiran dan keyakinan agama dari Anwar Ibrahim memengaruhi praktik politiknya.


Pameran Buku Mandarin Bookfest Malaysia mengumpulkan karya terbaru yang diterbitkan dari Taiwan, Malaysia, Singapura, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Belgia, Tiongkok, Hongkong, Makau dan kawasan serta negara lainnya. Pameran ini juga dipandang sebagai pameran buku Mandarin terbesar di Asia Tenggara.